HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI بعثه مقام معظم رهبری در گپ بعثه مقام معظم رهبری در سروش بعثه مقام معظم رهبری در بله
HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI

HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI

HIKMAH HAJI 1433 HOLEH IMAM ALI KHAMENEI Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad, seorang Rasul Agung dan terpercaya, keluarga suci beliau dan para sahabat


HIKMAH HAJI 1433 HOLEHIMAM ALI KHAMENEI
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad, seorang Rasul Agung dan terpercaya, keluarga suci beliau dan para sahabat mulia.


Telah tiba waktu pelaksanaan ibadah haji, mereka yang mendapatkan kesempatan dengan penuh kebahagiaan untuk melaksanakannya, sekali lagi mendapatkan kucuran rahmat dan keberkahan ilahi. Di tempat seperti ini dan saat seperti ini, masing-masing jemaah haji yang mulia berkesempatan untuk menggapai peningkatan spiritual dan materi. Di tempat ini kaum muslimin laki-laki dan perempuan dengan mengucapkan labbaik dengan hati dan lidah mereka telah memenuhi panggilan Allah SWT untuk kebaikan dan kebahagian mereka.
Di tempat ini setiap jemaah memiliki kesempatan untuk mengeratkan tali persaudaraan dan persatuan serta melatih diri untuk menjadi seorang yang bertakwa kepada-Nya. Disini adalah pusat pendidikan dan pembelajaran, pameran akbar kebhinnekaan dan keagungan umat Islam, medan perlawanan pada setan dan thaghut.
Allah SWT, Tuhan yang Maha Bijaksana dan Maha Kuasa telah menjadikan tempat ini sebagai tempat yang kaum mukminin berkesempatan untuk menyaksikan dan mengambil berbagai manfaat untuk dirinya. Jika kita memandang dengan pandangan cerdas dan sudi untuk mengambil pelajaran, maka akan kita dapati janji ilahi ini, baik dalam dimensi personal atau komunal.
Salah satu ciri khas ibadah haji adalah bersatunya dimensi dunia dan akhirat, personal dan komunal. Ka’bah yang sederhana namun penuh keagungan, thawaf yang dilakukan oleh jiwa dan raga, mengelilingi sebuah poros yang kokoh dan abadi, sa’iy yang merupakan refleksi sebuah usaha dan kerja keras yang kontinyu dan rapi antara sebuah titik permulaan dan titik akhir.
Berduyun-duyun menuju padang Arafah dan Muzdalifah serta berdiam diri dengan sepenuh hati di dua tempat mulia para pendamba kebahagiaan tersebut, menumbuhkan jiwa yang suci dan lembut. Namun pada saat yang sama terdapat kewajiban berikutnya, yakni melempar Jumrah yang merupakan simbol perlawanan pada setan.
Disini seluruh jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia dengan berbagai warna kulit dan suku bangsa secara bersama-sama melaksanakan berbagai ritual ibadah yang sarat dengan simbol, rahasia serta makna yang dalam, yang dapat menghantarkan diri pada hidayah . . merupakan sebuah ciri khas yang tidak kita dapatkan pada ibadah lainnya.
Ritual semacam ini, dimana seluruh jiwa terpaut dengan ingat pada Tuhan sementara kesunyian setiap hati tersinari dengan cahaya takwa dan iman. Manusia secara personal akan terbebas dari keegoan dirinya serta melebur di dalam kebhinnekaan umat Islam. Begitu juga mereka telah mengenakan baju ketakwaan yang akan melindungi dirinya dari tercemar oleh pelanggaran dan dosa kepada Allah SWT. Dan pada saat yang sama mereka dapat menumbuhkan jiwa perlawanan pada setan dan berbagai thaghut.
Disinilah jemaah haji akan menyaksikan dengan mata kepalanya sebuah miniatur kebesaran umat Islam serta potensi yang dimiliki oleh umat, yang dengan demikian akan tumbuh optimisme dan kesiapan diri untuk memainkan peran penting, demi masa depan umat. Bila mereka mendapatkan taufik dari Allah SWT maka mereka juga akan memperbaharui bay’at dan janji setianya dengan agama Islam yang sangat dicintainya untuk melakukan berbagai perbaikan diri dan umat serta kejayaan dan kemuliaan Islam.
Memperbaiki diri dan umat adalah dua kewajiban yang tidak pernah mengenal kata berhenti. Berbagai cara untuk membumikan keduanya terimplementasi dalam berbagai tugas keagamaan yang dilakukan dengan kecerdasan, kecermatan dan perenungan sehingga semuanya menjadi mudah.
Memperbaiki diri dimulai dengan melakukan perlawanan dan penentangan keinginan dan ajakan setan serta berusaha untuk meninggalkan berbagai dosa. Sedangkan memperbaiki umat dimulai dengan mengenal musuh serta konspirasi yang mereka lakukan dan berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan serangan, tipu daya dan permusuhan mereka. selanjutnya berusaha untuk merajut jiwa, kekuatan dan bahasa masing-masing personal kaum muslimin serta umat Islam sebagai sebuah bangsa.
Pada era kita, masalah terpenting dunia Islam yang sangat bersinggungan dengan masa depan umat Islam adalah meletusnya berbagai revolusi di utara benua Afrika dan Kawasan yang hingga saat ini telah menyebabkan runtuhnya kekuasaan beberapa rezim boneka Amerika dan antek-antek zionis. Sementara rezim-rezim lain yang seperti mereka berada dalam kekhawatiran. Jika kaum muslimin tidak mempergunakan kesempatan besar ini untuk memperbaiki kondisi umat, maka mereka akan mengalami kerugian besar. Dan saat ini semua usaha imprealis dan agresor terpusat pada bagaimana caranya menyesatkan gerakan islami yang agung ini dari tujuan semula.
Seluruh gerakan besar yang dilakukan oleh kaum muslimin, laki-laki dan perempuan mereka, adalah demi perlawanan pada kediktatoran para rezim mereka serta hegemoni Amerika yang selalu menghinakan dan menginjak-injak kemuliaan rakyat, sementara mereka berangkulan dengan rezim agresor zionis.
Faktor keberhasilan para pegiat gerakan Islami itu adalah karena mereka menjadikan barometer untuk kehidupan dan kematian dirinya serta slogan-slogan yang mereka perjuangkan adalah Islam dan ajarannya. Begitu juga pembelaan dan dukungan atas rakyat tertindas Palestina serta perlawanan atas rezim agresor menjadi tema utama perjuangan aspirasi mereka. Mereka menjulurkan tangan kecintaan pada seluruh umat dan berkeinginan untuk merealisasikan persatuan umat Islam.
Mereka berjuang dengan jiwa dan raga mereka, turun ke jalan dengan pondasi kerakyatan di berbagai negara, yang pada dua tahun terakhir berhasil mengibarkan bendera kebebasan, reformasi dan revolusi.
Merekalah yang mampu untuk mengokohkan pondasi utama umat Islam yang besar ini. Berpegang teguh dengan gigih dan kokoh pada dasar-dasar utama Islam merupakan sebuah keniscayaan demi meraih kemenangan akhir berbagai gerakan kerakyatan di berbagai negara itu.
Musuh berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara untuk menggoyahkan pondasi-pondasi utama tersebut. Tangan-tangan Amerika, Nato dan Zionis dengan memanfaatkan kelalaian dan kesederhanaan berfikir, berusaha menyelewengkan gerakan yang menarik generasi muda Islam, sehingga dengan nama Islam mereka saling membunuh, sementara jihad melawan penjajahan dan zionis dianggap sebagai terorisme.
Musuh-musuh Islam melakukan hal itu, pertama adalah demi tertumpahnya darah kaum muslimin dengan tangan-tangan mereka sendiri. Kedua karena mereka tidak menemukan cara lain untuk menyelematkan diri mereka.
Setelah para musuh putus asa untuk menghapuskan Islam dan ajarannya, maka mereka menumbuhkan benih-benih fitnah perpecahan di kalangan kaum muslimin dengan merekayasa munculnya Syiah fobia atau Sunni fobia sehingga hal itu mencegah terciptanya persatuan umat Islam.
Mereka –dengan bantuan antek-anteknya- menciptakan krisis di Syiria sehingga konsentrasi umat akan berbagai problema penting yang dihadapi oleh negaranya serta berbagai bahaya yang akan mengancamnya dapat teralihkan. Dan semuanya terpusat pada krisis kemanusian yang mereka sendiri ciptakan dengan sengaja.
Perang bersaudara di dalam negri Syiria serta pembunuhan atas pemuda-pemuda muslim oleh tangan-tangan saudaranya sendiri, merupakan sebuah kriminal yang apinya disulut dan dikipas oleh Amerika, Zionis dan negara-negara boneka mereka. Siapa yang dapat percaya, bahwa negara-negara yang selama ini menopang beberapa diktator di Mesir, Tunisia dan Libia, namun saat ini menjadi penopang dan pendukung pro demokrasi rakyat Syiria?
Apa yang terjadi di Syiria adalah sebuah bentuk balas dendam atas sebuah pemerintahan yang selama tiga dekade berdiri kokoh sendirian melawan zionis dan mendukung perlawanan yang dilakukan oleh Palestina dan Lebanon.
Kita mendukung perjuangan rakyat Syiria namun pada saat yang sama kami menolak gerakan dan intervensi asing. Segala perubahan haruslah dilakukan oleh rakyat Syiria sendiri dan dengan cara yang benar-benar merakyat.
Adanya keinginan pendamba hegemoni internasional -dengan bantuan sebagian negara boneka mereka di Kawasan- menciptakan krisis dengan berbagai alasan dan kemudian menjadi pembenar atas berbagai kriminal yang mereka lakukan, merupakan sebuah ancaman serius yang jika negara-negara di Kawasan tidak melakukan antisipasi dan perlawanan, maka tinggal menunggu giliran menjadi obyek tipu daya kekuatan imprealis ini.
Saudara-saudariku! Musim haji adalah kesempatan emas untuk merenung dan memikirkan secara mendalam problema dunia Islam. Diantara berbagai problema tersebut adalah sebagai berikut:
• Nasib berbagai revolusi di Kawasan, karena mereka yang merasa dirugikan berusaha untuk menyelewengkan revolusi dari tujuan utamanya.
• Rekayasa yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam dengan menanamkan dan menyulut berbagai perselisihan dan konflik di antara kaum muslimin.
• Buruk sangka antar negara-negara Islam yang baru saja bangkit yang mereka munculkan terhadap Republik Islam Iran.
• Usaha memarjinalkan masalah Palestina dan perjuangan rakyat Palestina, serta mematikan semangat jihad mereka.
• Propaganda negatif dari berbaagai negara barat demi menciptakan Islam Fobia dan dukungan mereka untuk para pelaku pelecehan atas kesucian Nabi besar Muhammad saw.
• Menciptakan kondisi untuk meletusnya peperangan saudara dan terpecahnya sebagian negara Islam.
• Menakuti-nakuti berbagai negara dan para revolusioner atas perlawanan hegemoni barat dan menyebarluaskan prediksi asumtif, bahwa masa depan mereka adalah kekalahan dan bertekuk-lutut pada para agresor.
Dan berbagai problema kehidupan sejenisnya yang patut untuk mendapatkan perhatian serius para jemaah haji dengan penuh rasa kedekatan hati dan kerjasama di kesempatan emas ini.
Tidak diragukan lagi hidayah dan naungan ilahi, berbagai solusi keamanan dan keselamatan akan meliputi para pejuang, sebagaimana firman-Nya: Dan mereka yang berjuang di jalan Kami, maka pasti Kami akan berikan petunjuk kepada jalan-jalan Kami ...
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


5 Dzulhijjah 1433 H
Sayyid Ali Khamenei

 


| شناسه مطلب: 11470







نظرات کاربران